Saturday, August 23, 2008

Setelah setengah tahun dipublikasikan..

... karakter favorit pembaca Kenangan Abu-abu adalah...

Moses!

:) Freya dan Adrian mendapatkan skor terendah.
Wow. I never expected it. Maybe the victims are the most interesting somehow :D and they're more complicated..

Or maybe because it's Moses. Perfect, calm and amazing Moses.

Thursday, July 17, 2008

Review Kenangan Abu-abu oleh Sitta Karina

Saya sangat berterima kasih pada Sitta yang telah menyempatkan waktu untuk membaca dan mereview Kenangan Abu-abu di Cool Picks bulan Juli 2008 di website-nya.

Berikut review dari Sitta:

Ini kisah masa SMA yang jujur, tanpa basa-basi. Saya membacanya sambil termangu-mangu, memutar balik waktu dan memutuskan bahwa pada saat itu, persis seperti yang Winna Effendi deskripsikan, kadang kita tidak bisa memilih yang terbaik. Membaca Kenangan Abu-Abu seperti menelanjangi diri sendiri akan kesalahan masa remaja yang pernah kita buat: menghibur, instropektif dan pastinya inspiring.

Thanks ya Sitta :) Sukses juga dengan buku-bukumu, termasuk Circa yang terbaru.

Info lengkap bisa dilihat di:

http://www.sittakarina.com/coolscoop/pick.htm

Friday, June 13, 2008

Review Kenangan Abu-abu di Koran Pikiran Rakyat

Kenangan Abu-abu - Ketika Cinta tak Lagi Bisa Memilih

Penulis: Winna Efendi
Penerbit: PT Andal Krida Nusantara (AKOER)
Tebal: 185 halaman

BELIA setuju gak kalo masa-masa SMA itu adalah masa yang paling indah. Masa ketika kita banyak melakukan coba-coba, baik yang positif maupun yang negatif. Yang positif misalnya dalam bidang pelajaran, cobain bikin rumus baru misalnya, kan keren kalo kamu bisa bikin rumus. Kalo yang negatif biasanya anak-anak sma tuh pada coba-coba ngerokok, parahnya lagi nyobain narkoba. Gawat tuh!

Anyway, kalo coba-coba yang satu ini pasti Belia pada ngerasain juga. Ya kan? Masa SMA zaman-zamannya cinta monyet, senengnya pacaran mulu, serasa dunia milik bedua, yang lainnya ngontrak! Hehehe. Nah, buku ini bercerita tentang dunia percintaan di masa-masa SMA.

Freya adalah cewek yang berpenampilan biasa saja, sederhana, dan pendiam. Tidak eksis seperti teman-teman yang gaul atau funky. Namun, ia murid yang pintar sampai pernah pada saat orientasi, namanya dipanggil karena memiliki nilai tertinggi yang hampir sempurna.

Gia adalah cewek yang cukup populer di sekolah. Ia cewek tercantik di sekolahnya, bisa dibilang bunga sekolah. Ia juga menjabat sebagai sekretaris OSIS. Ketika rapat OSIS, para senior selalu membicarakannya agar rapat tidakmembosankan tentunya.

Moses, sang ketua Osis adalah seorang yang dibesarkan dikeluarga yang tenang, datar, tidak terbawa emosi, dan sangat stabil. Itu pun yang menjadi sifat Moses. Moses pun berdampingan dengan Freya saat orientasi. Namun, Moses punya nilai sedikit lebih rendah daripada Freya.

Adrian, cowok yang menjadi pujaan cewek-cewek di sekolah. Setiap hari, lokernya selalu penuh dengan surat-surat dari fansnya. Wajar, tubuhnya yang atletis dan ketampanan membuat ia banyak dipuja wanita. Ditambah lagi karena ia jagoan basket. Gimana cewek-cewek enggak kesengsem tuh.

Erik, teman Freya sejak SMP, sudah dianggap seperti saudara. Manusia aneh, kurus, jangkung, dengan kacamatanya yang jadul, dan selera humor yang jayus. Erik enggak suka Freya berpacaran dengan Moses, karena menurutnya Moses sangat kaku. Tapi, diem-diem Erik menyukai Gia, sampai pada akhirnya ia memberanikan diri nembak Gia. Padahal Gia kan cinta mati sama Adrian.

Well, ceritanya Freya dan Gia ini sahabatan, begitu pun Moses dan Adrian. Moses sang ketua Osis, jatuh cinta dengan murid perempuan yang duduk di sebelahnya, Freya. Entah apa yang membuat Moses jatuh hati pada Freya. Namun, Freya itu cewek yang menarik. Cerita cinta Gia dan Adrian pun sama. Mereka merupakan pasangan yang membuat iri pasangan lain di sekolah. Kemesraan mereka sangat diperlihatkan di sekolah. Tidak seperti Moses dan Freya yang sepertinya masih malu-malu.

Konflik terjadi ketika Ibunya Adrian meninggal, ia merasa tidak ada yang mengerti keadaannya. Gia sang kekasih, malah terus mengingatkan Adrian akan sosok ibunya dan itu membuatnya marah. Ada yang lain dengan Freya, Adrian merasa Freyalah satu-satunya orang yang mengerti dengan keadaanya.

Karena Adrian merasa hanya Freya yang mengerti, akhirnya ia seperti mendapatkan sosok cewek yang diidamkan. Ketika masih berstatus pacar Gia, Adrian melakukan pendekatan ke Freya. Freya pun merasakan hal yang sama. Ia merasa nyambung dengan Adrian, karena punya pengalaman yang sama ketika ditinggal ibunya. Dan Freya pun merasa beda bersama Adrian, ia mendapatkan apa yang tidak diberi oleh Moses.

Kira-kira, gimana nih endingnya? Penasaran kan? Well, bagusnya buku ini, penulis memakai sudut pandang orang pertama dari kelima karakter yang tadi diceritain. Jadi cerita mengalir dari setiap karakter, itu yang membuat belia enjoy baca buku ini. Enggak ribet! ***

Sharifa Ainie

Link: http://beta.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=23878

Tuesday, May 27, 2008

Kenangan Abu-Abu di Koran Pikiran Rakyat 27 Mei 2008

Thanks to Mbak Galuh, novel saya Kenangan Abu-Abu masuk review buku di kolom Belia di koran Pikiran Rakyat 27 Mei 2008 kemarin :D

Artikelnya belum sempat di-scan, dan di web www.pikiranrakyat.com belum bisa tercari, nanti kalau sudah ada saya taruh di sini :)

Monday, May 26, 2008

Review Kenangan Abu-abu dari Intan

Intan adalah salah satu network-ku di Multiply, senangnya ketika Intan masuk guestbook blogku dan komentar tentang Kenangan Abu-Abu..

Waktu liat cover dan penerbitnya...agak-agak skeptik. Belum lagi ceritanya tentang a bunch of anak SMU... Secara eike udah tuir begini kan bo.. hehehe

Tapi ternyata dari sekian banyak buku yang sedang gue baca, dan saat ini menumpuk di samping tempat tidur gue.... Buku ini yang paling gak bisa ditaro dan ngangenin dan akhirnya selesai gue baca duluan.

Dari kalimat pertama udah berhasil membangun aura melankolie gitu bacanya, apalagi pas udah masuk ke konfliknya, makin mengharu-biru dan menggemaskan. Ceritanya enak, ringan dibaca dan bikin kita rileks. Yang mengagetkan ini buku yang terasa pass banget nemenin gue melepas lelah setelah seharian kerja dan mengantar gue tidur dengan relaksnya setiap malam.

Yang paling bikin gue suka sama buku ini adalah gaya bahasanya yang sehari-hari banget dan gak dibuat-buat. Trus, semua karakternya kuat. Kejadiannya juga gak beda jauh sama kejadian di kehidupan nyata kita. Everyday life banget deh.

Untuk review penuhnya bisa mampir ke blog Intan di http://intange.multiply.com

Thanks, Intan!

Thursday, May 22, 2008

Hasil Bedah Buku di UIN (22 Mei 2008)

Tadi siang saya pergi ke kampus UIN yang lebar dan asri (ada banyak bazar untuk memperingati anniversary-nya dua hari yang lalu). Saya berhenti di lantai 2 gedung teater tempat fakultas Dakwah dan Komunikasi jurusan Jurnalistik (wow, dari dulu ingin sekali belajar jurnalisme). Di sana saya disambut beberapa teman di sana, Mbak Ummu selaku moderator yang sangat ramah dan humoris, lalu ada Mbak Rina dan masih banyak lagi.

Yang menjadi pembicara hari ini ada empat orang termasuk saya. Yang lain adalah Rachmania Arunita sebagai penulis, penulis skenario dan sutradara Lost in Love, juga Bapak Aries R Prima selaku editor AKOER dan Bapak Edi Effendi sang dosen jurnalistik yang eksentrik dan menyenangkan.

Acara dimulai dengan biodata masing-masing pembicara dan sinopsis singkat kedua buku yang akan dibahas. Lalu dilempar ke opini mengenai penerbitan dan penulisan buku oleh kedua senior kita, kemudian Bapak Edi (yang senang dipanggil Pak'E), bercerita sedikit mengenai pengalamannya menulis. Bapak Edi sudah berkecimpung sebagai sastrawan sekaligus penulis puisi dan cerpen di Kompas, dan mendapat beasiswa menulis di LA bersama Seno Gumira. Saya senang sekali karena mendapat banyak insights dan kritik mengenai novel saya.

Novel Lost in Love dikritik sebagai kekurangan deskripsi ruang dan waktu - baik tempat, karakter maupun detail. Seperti yang dibilang Windry di reviewnya. Saya juga mendengar curhat Nia sebagai sutradara dan juga dari sisi penulis - sangat kagum melihat gaya bicaranya yang rileks dan laid back, sedangkan saya gugup dan kacau hehehe.

Novel Kenangan Abu-abu sendiri dikritik karena pengembangan karakternya yang kurang konsisten, juga saya akui. Karakter Freya, Gia dan Moses agak serupa dalam cara penulisannya, sedangkan seharusnya tidak begitu. Walau begitu, Pak Edi memuji cara pembukaan novel yang cukup cerdas, walau tidak terbawa sampai akhir.

Setelah sesi tanya jawab dan curhat colongan Nia dan Pak Edi, kami foto bareng, tanda tangan novel dan ngobrol sebentar sebelum saya meluncur pulang. Fiuh, lega dan senang bisa ketemu teman-teman sekalian!











Thursday, May 15, 2008

My greatest pleasure is....

.... ketika ada teman-teman yang mengimel atau memberitahu saya kalau mereka sangat menyukai novel saya.

.... ketika teman-teman mengkritik novel saya dengan saran yang membangun, karena mereka ingin supaya saya lebih baik lagi.

.... when my novel makes your day!

BIG THANK YOU!

Monday, May 5, 2008

Review Kenangan Abu-Abu oleh Windry Ramadhina

Sebagian dari kritik dan saran dari Miss Windry (miss-worm) -- iya, penulis novel ORANGE itu! yang sangat, sangat mengena.

Hal paling menarik dalam buku ini adalah empat first POV yang Winna tampilkan: POV Gia, Adrian, Moses, dan Freya(mungkin ini sedikit mengingatkan kita pada teknik POV yang digunakan Dee dalam Supernova). Saya rasa (dibanding Hubbu) Winna cukup berhasil menyuarakan empat karakter yang berbeda ini. Bukan hal yang mudah karena banyak penulis justru terjebak dan tergoda untuk melepas topengnya. Butuh konsistensi, dan konsistensi adalah sesuatu yang memang menjadi kelebihan Winna.

Secara teknis, Winna luwes dalam bernarasi. Komposisi yang ia atur dalam novel ini juga baik. Dan mungkin buku ini bisa menjadi lebih 'melekat' jika Winna mampu menemukan ide yang lebih outstanding. Secara umum, saya tidak menemukan ide 'baru' dalam novel ini. Konflik dan alur yang ditampilkan sudah sering kita temui dalam begitu banyak kisah, sehingga saya kerap bertanya, apa yang membuat novel ini high identified?

walau begitu, ada sebuah adegan yang begitu melekat di kepala saya. salah satu adegan di bagian awal cerita, di mana Moses dan Adrian lari mengelilingi lapangan berdua untuk merayakan 'kemenangan' mereka. sungguh, ini adegan yang sangat kuat. Jika Winna menemukan adegan-adegan orisinil seperti ini lebih banyak lagi, Kenangan Abu-abu akan menjadi salah satu novel yang begitu berkesan.

Review seluruhnya bisa dibaca di: http://www.goodreads.com/review/show/9477637

thank you, Windry honey!

Sunday, May 4, 2008

Liputan Launching Kenangan Abu-abu di Perempuan.com

Perempuan.com adalah salah satu media yang hadir di launching novel saya dan Lost in Love-nya Rachmania Arunita 2 minggu silam, dan berikut reviewnya.

22 April 2008
Dua Buku Terbitan Kafi Kurnia Segera Difilmkan

Selasa. Ada yang menarik dari kemunculan seorang Kafi Kurnia. Sosok yang kerap berbicara soal pemasaran dan bisnis ini tampil dalam sebuah peluncuran novel. Novel teenlit lagi. Bertempat di sebuah restaurant bergaya kolonial, OASIS Restaurant, Jl. Raden Saleh Raya No. 47, Jakarta, Kafi sebagai pemilik penerbit AKOER meluncurkan dua novel sekaligus bertepatan dengan hari Kartini, 21 April 2008, yaitu Lost in Love dan Kenangan Abu-Abu.

Dua novel yang ditulis oleh dua perempuan yang menurut Kafi tak hanya cantik tapi juga pintar ini masih bercerita soal cinta kalangan remaja. Namun begitu, tetap enak untuk dibaca siapa saja, terutama novel Kenangan Abu-Abu karya Winna Efendi yang bisa membuat siapa saja mengingat memory semasa masih mengenakan seragam putih abu-abu. Sementara novel Lost in Love karya Rachmania Arunita merupakan sequel dari Film Eiffel I'm in Love. Bahkan film Lost in Love sendiri akan segera ditayangkan di bioskop.

Kafi Kurnia sendiri bertekad bahwa buku-buku yang diterbitkan oleh AKOER merupakan buku-buku terbaik, dalam upayanya mengangkat para penulis lokal yang mampu membuat buku-buku bagus agar tak tergerus buku-buku terbitan luar negeri. Mengingat banyak toko buku yang yang diserbu pembeli yang masih mencari buku terbitan luar negeri ketimbang buku-buku terbitan lokal.

Dalam kesempatan tersebut, salah seorang wartawan yang beruntung memperoleh doorprize berupa toaster dari portal perempuan.com yang penyerahaannya diberikan langsung oleh Evi Puspa, CEO perempuan.com.

Acara peluncurannya sendiri semakin spesial dengan tradisi santap di OASIS Restaurant. Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-40 tahun ini, OASIS menggelar hidangan ala Kampoeng Rijstaffel, dimana para tamu akan dilayani oleh sebarisan pelayan laki-laki. Mereka secara bergiliran menghidangkan menu OASIS kepada para pengunjung. Sebuah moment yang langka.

Prosesi santap tersebut diakhiri dengan hidangan penutup berupa Pisang Goreng khas OASIS yang menurut Kafi membutuhkan waktu 40 tahun untuk memaknai kenikmatan pisang goreng tersebut. Prosesi menyantap hidangan yang diadopsi dari Kerajaan Amangkurat I ini makin meriah dengan hadirnya empat orang penyanyi yang mendatangi pengunjung.


Review selengkapnya bisa dilihat di: http://perempuan.com/?ar_id=15583

Terima kasih, Perempuan.com!

Saturday, April 12, 2008

Rekap Launching Kenangan Abu-Abu, 6 April 2008 bersama Kemudian.com

Berikut adalah foto-foto dari acara yang diadakan komunitas Kemudian.com (saya ikut nyelip bersama buku saya hehehe).

Acara saya hanya sekitar 1/2 sampai 1 jam, dimoderatori oleh Sefry, penulis beberapa novel populer :)
Ini adalah foto-foto bareng bersama dengan peserta dan pemenang doorprize:

Penerimaan sertifikat yang diserahkan oleh Bayu sang panitia..

Acara lainnya:

Workshop puisi bersama Bapak TS Pinang dan Kinu

Pembacaan puisi dan cerpen oleh teman-teman yang sangat berbakat:


Para panitia yang sudah bekerja keras, dan segenap peserta yang kompak:


Terima kasih!!!

Thursday, April 10, 2008

Official Launching Kenangan Abu-Abu

Setelah launching di kopdar Kemudian hampir seminggu yang lalu, saya akan segera ikutan launching Kenangan Abu-Abu bersama dengan launchingnya novel Lost in Love milik Rachmania Arunita.

Venue: Oasis Resto di Menteng
Time: 11:00 - 14:00

:D sekarang sedang memikirkan apa yang akan saya masukkan ke dalam goodie bag..

Friday, April 4, 2008

Semi Launching Kenangan Abu-Abu

.... bersama komunitas Kemudian di workshop Perkosakata dan kopdar Kemudian besok siang.

Where and when:

Minggu, 6 April 2008. Bertempat di Auditorium Pengembangan Minat Baca – Perpumda, Gd. Nyi Ageng Serang Lt.7. Kuningan, Jakarta Selatan (belakang Pasar Festival)

09.30-12.00 WIB
Workshop bersama TS.Pinang

12.00-1300 WIB
Break

13.00-14.00 WIB
Diskusi novel Kenangan Abu-abu oleh Winna Efendi

14.00-16.00 WIB
Bincang Kemudianers bersama Farida dan Tiva


Excited bisa ketemu teman-teman yang selama ini hanya saya kenal melalui nickname. Senang bisa menghadiri acara kopdar untuk pertama kalinya dan bertemu para wajah di balik website kesukaan saya. Dan agak gugup juga karena saya tidak terbiasa di depan umum :P

Sekarang harus latihan interviewnya.. sambil mendengarkan lagu Sade yang baru dibeli kemarin :)

Sunday, March 30, 2008

Free chapter untuk novel Kenangan Abu-Abu

Dalam rangka memperkenalkan novel bergenre teenlit pertama saya, KENANGAN ABU-ABU, saya memasukkan excerpt salah satu chapter dari novel itu sebagai preface.

Kenangan Abu-Abu berkisah mengenai empat orang sahabat yang menemukan cinta, mencoba mencari diri sendiri dan mengenal arti persahabatan yang sesungguhnya. Ini adalah cerita tentang Freya, Moses, Gia, dan Adrian. 2 pasangan idola yang paling popular. Freya yang cerdas dan selalu mendapatkan beasiswa. Moses, sang ketua OSIS yang punya wibawa dan kharisma. Adrian cowok gagah bertipe atlit, ganteng dan digandrungi semua cewek. Serta Gia cewek terpopuler di seluruh ESEMA. Berempat mereka terbelit tali cinta yang serba kusut dan membingungkan. Tapi apapun yang terjadi, inilah masa-masa kejayaan mereka. Merengkuh asmara dalam nadi-nadi darah muda. Inilah masa-masa yang patut dikenang.

Untuk excerpt perkenalan, linknya ada di:

http://www.goodreads.com/story/show/7195.Intro_Kenangan_Abu_Abu?chapter=2

Buku ini bisa dibeli di toko buku Gramedia ataupun retailer buku online seperti www.bukabuku.com dan www.buku135.com

Thanks! :)

Winna Efendi
penulis Kenangan Abu-Abu
http://kenangan-abu-abu.blogspot.com

Monday, March 24, 2008

Review Kenangan Abu-Abu dari Esti

Pas lagi ngecek email Yahoo tiba-tiba ada notification mengenai blog Esti yang menulis review mengenai Kenangan Abu-Abu.. berikut cuplikannya..

Baca buku ini bikin perasaan mengharu biru, seperti kembali ke jaman-nya pake abu2, inget cinta monyet, inget suasana sekolah ... buku ini BAGUS,bravo untuk sang penulis yang sukses membawaku kembali ke tahun 90-an, serasa pake abu2 lagi hari ini.. berasa awet muda (^_^)

A MUST READ book, seriously.

Jadi tersipu bacanya hehehehe. Review lengkap dan blog Esti bisa dilihat di:

http://estimiguelariel.multiply.com/reviews/item/67

Terima kasih ya, Esti!

Review Kenangan Abu-Abu dari Vilia

Ini adalah sepotong review novel dari salah satu teman dekat saya Vilia :)

Saya termasuk di antara mereka yang tidak memiliki kenangan abu - abu. Saat SMU saya sudah berada di Malaysia untuk menuntut ilmu dan dihadapkan kembali pada masa - masa di mana saya harus beradaptasi dan bersahabat dengan kemandirian. Namun membaca Kenangan Abu - Abu ini membuat saya teringat dengan masa - masa SMP saya. Masa di mana saya merasa tahu dan merasa mampu berbuat apa saja, serta merasa bangga saat melakukan hal - hal bodoh.

Masa - masa indah di mana kebebasan dan keberanian yang sama tidak akan bisa terulang kembali, termasuk masa di mana saya masih begitu percaya bahwa cinta adalah seperti kisah - kisah para putri Disneyland yang saya tonton, bahwa cinta adalah selalu sejati, dan tanpa cinta yang satu itu maka segalanya musnah tak berarti.

Saat itu saya juga masih percaya bahwa pria sama dengan wanita, begitu juga dengan cara berpikir mereka dan bahwa mereka akan rela melakukan dan meributkan hal - hal kecil demi perasaan mereka, seperti halnya yang dilakukan oleh kaum sejenis saya.

Membaca buku ini seperti melintasi dimensi dan waktu, dan itu memang keahlian Winna dalam menulis yang jarang saya temukan di penulis muda lainnya, dia (Winna) mampu membawa saya larut dalam kisahnya seolah menjalaninya bersama mereka.

Sisanya bisa dibaca di

http://viliaciputra.multiply.com/reviews/item/162

Thanks, Vilia! :)

Sunday, March 16, 2008

Review Kenangan Abu-Abu oleh Max

Baru-baru ini seorang teman baru mereview buku Kenangan Abu-Abu saya di blognya yang memang khusus meresensi berbagai buku menarik.

Berikut link-nya:

http://maxbooks.wordpress.com/2008/03/16/buku-enam-puluh-delapan/#comment-863

Dan ini isi resensinya:

Sungguh, Cinta Harus Memilih!

INI adalah cerita tentang dunia kita … dunia elu dan gue berdua! Dimana cinta selalu menjadi warna abu-abu yang membiaskan segala kenangan di bangku sekolah ESEMA. Diantara bilah-bilah kurang dari 1.100 hari, emosi, cinta, dan cemburu adalah ramuan yang selalu fatal. Membekas dan tidak pernah mau pergi. Sampai kapanpun!

Masa SMA adalah masa terindah. Inilah masa penuh warna, peralihan dari masa ABG menjadi remaja dan menjadi batu lompatan memasuki kedewasaan. Di sinilah masa di mana banyak orang mulai mengenal cinta sebenarnya, bukan lagi cinta monyet yang biasa menjangkiti para ABG. Di sinilah suka dan duka, cinta dan impian, harapan dan kewajiban terjalin sebagai kisah yang mewarnai hari-hari yang kurang dari 1.100 hari itu. Tiga tahun lamanya, kebersamaan menggapai masa depan yang indah ataupun kelabu, menjadi penggalan kisah hidup yang takkan pernah bisa dilupakan.

Tema itulah yang diangkat Winna Effendi dalam novel “Kenangan Abu-abu; Ketika Cinta tak lagi Bisa Memilih” terbitan Akoer ini. Membacanya, sungguh kita dibawa bernostalgia kembali dengan masa-masa yang pernah kita jalani itu. Dan Winna mengangkatnya dalam bentuk kisah persahabatan dan percintaan, sesuatu hal yang sebenarnya sulit untuk dipisahkan. Jika persahabatan dikawinkan dengan percintaan, maka pastilah lahir sebuah pengkhianatan.

Winna2Cara Winna bercerita, langsung mengingatkan pada pola penceritaan yang pernah diusung Donny Dhirgantoro dalam novel “5 cm” (Grasindo: 2006) dan “Travelers’ Tale, Belok Kanan: Barcelona!” karya keroyokan Adhitya Mulya, Alaya Setya, Iman Hidajat, dan Ninit Yunita (Gagasmedia: 2007). Dibanding “pendahulu-pendahulunya” itu, Winna tentu punya kelebihan dan juga kekurangan. Memosisikan diri untuk menyelami masing-masing karakter tokoh yang berbeda-beda dengan penjiwaan berbeda pula, jelas suatu hal yang sulit. Dan untuk sementara penulis muda berusia 22 tahun ini bisa dianggap sukses seperti yang telah dilakukan Donny serta Adhitya dan kawan-kawan. Maka jangan heran bila ceritanya mengalir dan berjalan lancar tanpa harus mengerutkan kening guna memahami psikologi masing-masing tokoh.





Lanjutan resensinya silakan dilihat di blognya Max :)

thanks, Max, for the nice review!


Friday, February 22, 2008

Talkshow bedah buku Kenangan Abu-Abu di Women Radio

Kemarin siang, Jumat 22 Februari 2008 jam 11-12 saya mengisi acara Bedah Buku di stasiun radio lokal, Women Radio 94.3 FM. Pagi-pagi saya berangkat ke sana setelah komat-kamit menghafalkan sedikit jawaban untuk antisipasi pertanyaan wawancara tersebut. Karena sedikit mendadak jadi gak banyak yang saya siapkan.

Beberapa tips interview dari buku Publicizing Your Book yang saya beli di Amazon bulan lalu:
- Duduk di ujung kursi, jangan bersandar karena suara jadi lebih lemas dan kurang kuat.
- Maintain eye contact with the host.
- Do not talk down callers and host - berusaha senetral dan setenang mungkin walau penelepon mungkin jadi beringas.
- Tersenyumlah saat bicara, people can hear that in your voice.
- Be energetic, do not mumble.
- Learn how to control the conversations.

Dan tip dari my Dad:

DO NOT BE NERVOUS.

Dan surprisingly, I'm not nervous at all. Mungkin sedikit pas awalnya diberitahu ada jadwal talkshow. Tapi untuk talkshow pertama ini, rasanya sangat menyenangkan. Saya sudah ditenangkan oleh secangkir teh hangat manis dan pemandangan Jakarta dari lantai 31 Menara Imperium. Hmmm.

Ada beberapa pertanyaan dari caller yang belum sempat saya jawab karena waktu saya terbatas, hanya 30-40 menit termasuk lagu dan iklan. Mbak Agnes, sang penyiar dan Mbak Wiwie, sang produser, sangat friendly dan bikin saya relax.

Trus pas pulang talkshow, saya mampir ke Gramedia di gedung HERO gatot subroto, dan satu baris buku Kenangan Abu-Abu sudah tampil di rak novel baru. Juga, hari ini pas book hunting di bukabuku.com, novel saya udah masuk:

http://bukabuku.com/browse/bookdetail/50300/kenangan-abu-abu.html

Jadi bisa dibeli di sana juga :D

Bottom line, I had a fantastic time. And I am happy the book is officially running all over bookstores.

XOXO
Winna

Friday, February 15, 2008

Sneak Peek novel Kenangan Abu-Abu

Saya telah memposting satu chapter sneak peek untuk novel Kenangan Abu-Abu di GoodReads saya :)

Linknya ada di sini:

http://www.goodreads.com/story/show/7195.Intro_Kenangan_Abu_Abu

cheers,
Winna

Wednesday, February 13, 2008

Kenangan Abu-Abu di I Radio

Tadi pagi manager saya mendengar promo Valentine di I Radio yang memberikan pendengarnya buku Kenangan Abu-Abu sebagai hadiah kuis :)

Semoga yang mendapatkan buku saya sebagai hadiah Valentine suka dengan bukunya ya. Hehehe. It's a nice gift to hear my novel being mentioned in the radio.

Kenangan Abu-Abu: Official Synopsis

Ini adalah cerita tentang dunia kita … dunia elu dan gue berdua! Dimana cinta selalu menjadi warna abu-abu yang membiaskan segala kenangan di bangku sekolah ESEMA. Diantara bilah-bilah kurang dari 1.100 hari, emosi, cinta, dan cemburu adalah ramuan yang selalu fatal. Membekas dan tidak pernah mau pergi. Sampai kapanpun!

Ini adalah certa tentang Freya, Moses, Gia, dan Adrian. 2 pasangan idola yang paling popular. Freya yang cerdas dan selalu mendapatkan beasiswa. Moses, sang ketua OSIS yang punya wibawa dan charisma. Adrina cowo gagak bertipe atlit, ganteng dan digandrungi semua cewek. Serta Gia cewek terpopuler di seluruh ESEMA. Berempat mereka terbelit tali cinta yang serba kusut dan membingungkan. Tapi apapun yang terjadi, inilah masa-masa kejayaan mereka. Merengkuh asmara dalam nadi-nadi darah muda. Inilah masa-masa yang patut dikenang.

Tapi entah bagaimana Moses tiba-tiba bisa melewati kompleks perumahan ini dengan mobilnya, dan melihat Freya dan Adrian sedang berpelukan. Moses masih berdiri memandang mereka berdua, meminta penjelasan. Tangannya terkepal, air hujan membasahi kaca matanya tapi dia tetap berdiri disana, menunggu.

“Gue sayang Freya”, Adrian akhirnya mengakui. Moses membencinya karena telah mengakui segalanya, “Aku membencinya karena telah mengakui segalanya, yang berarti melukai perasaan semua. Aku benci rasa sakit ini, menusuk-nusuk hatiku dan tidak mau pergi. Menusuk hati orang lain dan menambah kebimbangan”.

“Entah sejak kapan, tapi gue sayang dia. Tadi Gia udah tau yang sebenarnya, gue salah sama kalian berdua. Maaf”.

Rahang Moses mengeras, wajahnya menegang, “kalian pacaran di belakang gue dan Gia?”

Akhirnya terbongkar juga ‘perselingkuhan’ yang selama ini coba ditutupi oleh Adrian dan Freya, yang sangat menyakitkan bagi Gia dan Moses.

Ada suatu saat dimana kita tidak bisa memilih yang terbaik. Ada suatu saat dimana kita berbuat kesalahan. dan hidup dalam kenangan penuh penyesalan. Tapi saat ini, kita tidak ingin melepaskannya lagi…

Cerita tentang empat orang sahabat yang menemukan cinta, mencoba mencari diri sendiri dan mengenal arti persahabatan yang sesungguhnya.

Tuesday, February 12, 2008

Launching Kenangan Abu-Abu (tentatif)

Menunggu dengan excited, gembira sekaligus nervous :)
Buku Kenangan Abu-Abu akan launching bulan ini.
Baru saja dapat kabar dari penerbit kalau urusan percetakan sudah selesai.
Hore! Hore! Hore!

Kenangan Abu-Abu will be in stores soon!